✔ Metode-Metode Dalam Survei Geofisika

Bumi sebagai tempat tinggal insan secara alami menyediakan sumber daya alam yang berlimpah. Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah, sehingga kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk sanggup memanfaatkan 

sumber yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa. Keterbatasan ilmu untuk mengolah sumberdaya alam tersebut memang menjadi hambatan bagi kita untukmelakukan eksplorasi terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut. Sehingga kita merasa perlu untuk mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam perut bumi. Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut yaitu dengan memakai metode survei geofisika. Survei geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat), magnetik, seismik, geolistrik (resistivitas) dan elektromagnetik.

1. Metode Gravitasi ( gaya berat )
Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di bawah permukaan bumi menurut perbedaan rapat masa cebakan mineral dari tempat sekeliling ( r = gram/cm3 ). Metode ini yaitu metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal, oleh lantaran itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai purba, lubang di dalam massa batuan, shaft terpendam dan lain-lain. Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang. Perpisahan anomali jawaban rapat massa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan memakai filter matematis atau filter geofisika. Pada ketika ini,di pasaran telah sanggup diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal ), sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil. Hanya saja dalam metode pengukuran data, tetap harus dilakukan dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Pengukuran ini sanggup dilakukan di permukaan bumi, di kapal maupun dari udara. Dalam metode ini yang dipelajari yaitu variasi medan gravitasi jawaban variasi rapat massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki yaitu perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil trap). Disamping itu metode ini juga banyak digunakan dalam eksplorasi mineral dan lainnya. Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan sanggup diketahui. Pengetahuan perihal struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya.

2. Metode Magnetik
Metode dilakukan dengan menurut pada hasil pengukuran anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik badan cebakan dari tempat di sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic, paramagnetic, dan diamagnetic. Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical, umumnya digunakan untuk mempelajari badan intrusi, batuan dasar, urat hydrothermal yang kaya akan mineral ferromagnetic, struktur geologi. Dan metode ini juga sangat disukai pada studi panas bumi lantaran mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh lantaran itu digunakan untuk mempelajari tempat yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal.
Metode eksplorasi disukai lantaran data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak serumit metoda gaya berat. Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk memisahkan anomaly menurut panjang gelombang maupun kedalaman sumber anomaly magnetic yang ingin diselidiki. Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet dengan sensitifitas yang tinggi menyerupai pecahan proton magmetometer dan lainnya.
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang medan yang relatif besar. Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi materi magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetik mempunyai kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua metode sama-sama menurut kepada teori potensial, sehngga keduanya sering disebut sebagai metoda potensial. Namun demikian, ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi, sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih membuktikan sifat residual yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik mempunyai variasi terhadap waktu jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan melalui darat, maritim dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi.

3. Metode Seismik
Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan proteksi gelombang seismik. Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan memakai metode seismik banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk melaksanakan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak menurut interpretasi dari penampang seismiknya. Dalam metoda seismik, pengukuran dilakukan dengan memakai sumber seismik ( ledakan, vibroseis dll ). Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan gelombang di dalam medium ( tanah/batuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan jawaban munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian pada jarak tertentu, gerakan partikel tersebut direkam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah sanggup ‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di dalam tanah (batuan)
Metode seismik didasarkan pada gelombang yang menjalar baik refleksi maupun refraksi. Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut :
a. Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi :
? Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik dengan kecepatan berbeda.
? Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin kompak.

b. Anggapan yang digunakan untuk medium penjalaran gelombang seismik yaitu :
? Panjang gelombang seismik << ketebalan lapisan bumi. Hal ini memungkinkan setiap lapisan bumi akan terditeksi.
? Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang memenuhi aturan Snellius dan prinsip Huygens.
? Pada batas antar lapisan, gelombang seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya.
? Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman.
Metode seismik sering digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon, batubara, pencarian airtanah ( ground water ),kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock surface ), pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi geoteknik.
4. Metode Geolistrik ( resistivas )
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat fatwa listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini mencakup pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun jawaban injeksi arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metoda geolistrik, antara lain : metode potensial diri, arus telluric, magnetoteluric, elektromagnetik, IP (Induced Polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan lain-lain. Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis. Pada metode geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus.Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian sanggup diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur (sounding point). Metoda ini lebih efektif bila digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, jarang menunjukkan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet. Oleh lantaran itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology menyerupai penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi geothermal. Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis, antara lain :
a. Metode Schumberger
b. Metode Wenner
c. Metode Dipole – dipole


5. Metode Elektromagnetik
Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi geofisika yaitu metode elektromagnetik. Metode elektromagnetik ini biasanya digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif. Perubahan komponen-komponen medan jawaban variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk memilih struktur bawah permukaan. Medan elektromagnetik yang digunakan sanggup diperoleh dengan sengaja, menyerupai dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar tempat observasi, pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif. Contoh metode ini yaitu Turam elektromagnetik. Metode ini kurang simpel dan tempat observasi dibatasi oleh besarnya sumber yang dibuat. Teknik pengukuran lain yaitu teknik pengukuran pasif, yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak secara sengaja dibangkitkan di sekitar tempat pengamatan. Gelombang elektromagnetik menyerupai ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam. Teknik ini lebih simpel dan mempunyai jangkauan tempat pengamatan yang luas.

6. Metode GPR ( Ground Penetrating Radar )
Ground Penetrating Radar (GPR) biasa disebut georadar. Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar abreviasi dari radio detection and ranging. Jadi, arti harfiahnya yaitu alat pelacak bumi memakai gelombang radio. GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal (nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi, sehingga bisa mendeteksi benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter sekali pun.
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang memakai sumber gelombang elektromagnetik. Karena itu, GPR tergolong metode geofisika tidak merusak (nondestructive). Kelebihan lain GPR yaitu biaya operasionalnya yang rendah, mekanisme pengerjaan mudah, dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi). Kelemahannya, penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya hingga puluhan meter (± 100 meter).
Itu sebabnya, metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs (atau harta karun). Dengan catatan: tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang yang tempatnya tidak terlalu dalam. Karena panjang gelombang itu mencerminkan ukuran minimum benda yang sanggup terdeteksi. Makin tinggi frekuensi makin kecil panjang gelombang, sehingga makin kecil ukuran benda yang sanggup terdeteksi (makin tinggi pula ketelitiannya). Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam ketebalan permukaan aspal jalan, jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas guna pondasi bangunan hingga mencari mayit hilang dan fosil arkeologis. Seperti dijelaskan di awal, radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang kemudian ditangkap balik oleh sensor alat. Spektrum frekuensi yang digunakan diubahsuaikan kebutuhan pengukurannya. Gelombang yang dipancarkan yaitu gelombang pendek (mikro) biar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi. Respons data yang diterima, diolah menurut aturan pantulan (refleksi) dan penyesuaian (gelombang). Tentu saja banyak hal yang menghipnotis penjalaran (propagasi) gelombang.
Secara keseluruhan, alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram, sehingga sangat leluasa bergerak. Alat ini bekerja dengan dua antena. Satu berfungsi sebagai transmiter, yaitu bertugas memancarkan gelombang radar. Lainnya sebagai receiver, bertugas mendapatkan gelombang radar yang dipantulkan materi di sekelilingnya kemudian diolah grafiknya ke dalam komputer. Pada prinsipnya, metode georadar dengan metode seismik sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi. Perbedaannya hanya pada jenis gelombang yang digunakan. Sekian semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "✔ Metode-Metode Dalam Survei Geofisika"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel