✔ Amalan Amalan Dibulan Puasa

Kehadiran bulan suci Ramadhan menjadi sebuah hadiah yang indah bagi kita, sebab padanya kebaikan bernilai lebih serta berlipat ganda, dan terdapat padanya amalan-amalan yang tidak terdapat pada bulan lainnya.
Saudaraku, bulan Ramadhan yang hanya berlalu satu tahun sekali, merupakan jarak waktu yang membawa kita pada suatu keadaan, dimana kita terkadang agak terlupakan dengan amalan-amalan di tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, mari kita bahu-membahu mengingatnya kembali

1. Puasa
Amalan yang pertama dan paling utama di bulan Ramadhan ialah melaksanakan puasa yang merupakan rukun Islam yang keempat. Semua kita mengetahui wacana hal itu, tapi yang perlu kita ingat bahwa puasa setiap orang dari kita berbeda nilai dan pahalanya di sisi Allah Ta’ala.

Oleh sebab itu, mari kita berpuasa bukan sekedar untuk melepaskan kewajiban, tapi kita melaksanakannya dengan penuh keimanan dan mengharap tanggapan Allah. Kita merasa bahagia dengan puasa dan bukan merasa terbebani. Kita melaksanakan kewajiban dan sunnah-sunnahnya serta meninggalkan larangan dan hal-hal yang mengurangi nilainya, sehingga kita menjadi potongan dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amalan setiap anak Adam dilipat gandakan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman : ‘Kecuali puasa, ia ialah untuk-Ku. Aku yang membalasnya (tanpa batasan tadi). Ia (orang yang berpuasa-red) meninggalkan syahwat dan makanannya sebab Aku“. (HR. Muslim)

2. Shalat Malam (Tarawih)
Shalat malam ialah shalat sunnah yang sangat besar pahalanya baik dikerjakan di bulan Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan. Namun shalat malam di bulan Ramadhan yang kita kenal dengan shalat Tarawih mempunyai keutamaan lebih daripada di selain bulan Ramadhan. Maka hendaklah kita berlomba-lomba untuk melakukannya. Suasana Ramadhan dan tanggapan pahala yang besar mengatakan kepada kita semangat yang lebih untuk melaksanakannya. Dan semoga apa yang kita lakukan di bulan Ramadhan menjadi latihan bagi kita untuk membiasakan diri sesudah Ramadhan berlalu.

Diantara pahala yang besar dari shalat Tarawih ialah diampuni dosa yang telah lalu, -semoga kita menjadi potongan darinya-, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, diampuni dosanya yang telah lalu“. (Muttafaqun ‘alaih)

3. Membaca dan Tadabbur Al Qur’an
Bulan Ramadhan ialah bulan Al Qur’an. Pada bulan Ramadhan, Al Qur’an diturunkan. Allah Ta’ala berfirman, “Bulan Ramadhan, bulan yang diturunkan di dalamnya Al Alquran sebagai petunjuk bagi insan dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)” (QS. Al Baqarah : 185)

Pada bulan Ramadhan, Jibril ‘alahis salam menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk bersama membaca dan mengulangi bacaan Al Qur’an. Di bulan Ramadhan, para Shahabat dan salafus shalih berlomba-lomba mengkhatamkan Al Qur’an, baik dalam bacaan shalat ataupun bacaan di luar shalat.

Al Qur’an ialah kitab petunjuk. Dan biar kita sanggup mengambil petunjuk darinya, maka kita harus memahami arti dan maknanya. Membaca Al Qur’an ialah amalan yang luar besar nilainya. Tapi mentaddaburi dan memahami maknanya, kemudian mengambil petunjuk hidup darinya, itulah tujuan Al Qur’an diturunkan. Oleh sebab itu, mari kita jadikan bulan Ramadhan bulan membaca dan mentaddaburi Al Qur’an.

4. Sedekah
Amalan ibadah bulan Ramadhan tidak hanya yang berafiliasi eksklusif dengan Allah Ta’ala, tapi juga terdapat amalan yang mengatakan imbas kebaikan eksklusif kepada orang lain, salah satunya ialah sedekah. Memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah orang yang paling dermawan. Dan kedermawaan dia akan bertambah pada bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril. Beliau bertemu dengan Jibril setiap malam Ramadhan untuk mempelajari Al-Qur’an, dan  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih gemar memberi dari hembusan angin (yakni sangat gampang mengeluarkan sedekah).” (HR. Bukhari)

Sedekah di bulan Ramadhan sanggup kita lakukan dengan mengeluarkan sedekah mirip biasanya, dan kita akan mendapat nilai lebih jikalau sedekah itu dilakukan dengan memberi masakan berbuka, sebab kita mendapat pahala sedekah dan pahala memberi makan orang berbuka puasa.

4. I’tikaf
I’tikaf dilakukan dengan menetap di masjid selama waktu i’tikaf, baik itu siang ataupun malam hari, dan tidak keluar dari masjid kecuali untuk memenuhi kebutuhan yang darurat, mirip makan dan buang air.

Seorang yang beri’tikaf menyibukkan dirinya hanya dengan ibadah, berdzikir, membaca Al Qur’an, memperbanyak shalat, dan amalan-amalan ibadah yang lainnya. Ia meninggalkan pekerjaan yang melalaikan dan amalan yang sia-sia sehingga waktu ia beri’tikaf benar-benar menjadi waktu yang ia khususkan untuk mendekat dirinya kepada Allah Ta’ala. I’tikah merupakan kebiasaan dan keteladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan, sebagaimana yang disebutkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf selama sepuluh hari setiap bulan Ramadhan, dan beri’tikaf selama dua puluh hari pada tahun dia wafat”. (HR. Bukhari)

5. Menghidupkan Malam Lailatul Qadar
Dengan kasih sayang dan rahmat-Nya, Allah Ta’ala menghadiakan kita satu malam yang istimewa di bulan Ramadhan, malam yang barangsiapa menghidupkannya, akan diampuni dosanya yang telah kemudian (HR. Bukhari). Bahkan mendapat pahala yang berlipat ganda yang lebih baik dari amalan seribu bulan. Pahala mirip ini hanya ada pada malam itu. Allah Ta’ala berfirman tentangnya (yang artinya), “Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al Qadar : 3).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghidupkan malam laitul qadar dan menganjurkan umatnya untuk menghidupkannya. Oleh sebab itu, mari kita berlomba-lomba untuk menghidupkan malam laitul qadar dengan memperbanyak amalan-amalan ibadah padanya.

Malam itu ialah salah satu dari malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Dan pada malam ke-27, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan arahan berpengaruh tentangnya, tanpa memastikannya sebagai malam lailatul qadar.

6. Umrah di Bulan Ramadhan
Setiap hati niscaya rindu untuk tiba ke Masjidil Haram untuk thawaf mengelilingi Ka’bah, shalat di hadapannya bersama jutaan kaum muslimin lainnya. Ibadah umrah sanggup dilakukan sepanjang tahun. Namun umrah di bulan Ramadhan mempunyai nilai pahala yang lebih tinggi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umrah di bulan Ramadhan (pahalanya) ibarat haji” (HR. Tirmidzi)

Semoga Allah Ta’ala memudahkan jalan bagi kita untuk melaksanakan umrah di bulan Ramadhan dan memberi taufik dan inayah-Nya kepada kita biar sanggup menghidupkan bulan Ramadhan dengan amal-amal kebaikan. Amiin.

Penulis : Ustadz Sanusin Muhammad, M.A (Alumni S2 Universitas Islam Madinah Jurusan Tarbiyah)

Ziyadah
Figur Anti Korupsi Dan Anti Kezhaliman
Berbicara wacana suap atau korupsi seakan memperdalam luka dan nestapa bagi rakyat indonesia. Korupsi telah menjadi budaya dan tradisi . Suap juga telah menjadi hukum tak tertulis di negri tercinta ini.

Walau demikian, asa tetap ada dan impian tetap berkobar bahwa suatu ketika nanti negri kita akan dipimpin oleh orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan meneladani sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seutuhnya tanpa ditambah atau dikurangi. Semoga dongeng pendek berikut menjadi pandangan gres bagi saudaraku sekalian untuk sanggup bersikap adil dan jujur.

Sahabat ‘Abdullah bin Rawahah radhiyallahu ‘anhu diutus oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menaksir kewajiban upeti/kharaj yang harus dibayarkan oleh kaum yahudi negri Khaibar.Setelah menaksir kewajiban upeti yang harus mereka bayarkan, pemuka-pemuka yahudi Khaibar memperlihatkan uang suap kepadanya biar sedikit mengurangi kewajiban kharaj yang harus mereka tunaikan. Mendapat proposal ini, bukannya dia senang, namun sebaliknya dia murka besar dan berkata, “Wahai musuh-musuh Allah! Apakah kalian akan memberiku harta haram?

Sungguh saya ialah utusan orang yang paling saya cintai. Sedangkan kalian ialah orang yang paling saya benci, lebih saya benci dibanding perkumpulan monyet dan babi sebanyak kalian. Walau demikian, kebencianku kepada kalian dan cintaku kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengakibatkan saya berbuat curang kepada kalian!”Mendengar jawaban ini, kaum yahudi berkata, “Dengan perilaku mirip inilah langit dan bumi sanggup tegak” ( Riwayat Imam Malik, Ahmad, Ibnu Hibban dan lainnya)

Oleh : Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri (Alumni S3 Universitas Islam Madinah jurusan fiqih, staf pengajar Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah (STDI) Jember, dan

kontributor www.PengusahaMuslim.com) Dikutip dari status facebook dia (http://www.facebook.com/muhammadarifin.badri)

Belum ada Komentar untuk "✔ Amalan Amalan Dibulan Puasa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel