✔ Android Sasaran Serangan Malware

Pengguna Ponsel Android tampak nya harus berhati hati dan lebih meningkatkan pengamanan Ponsel, Sebuah penelitian yg dilakukan McAfee, antivirus yang dimiliki intel, mendapati bahwa sasaran utama untuk malware mobile yang terbaru yaitu kepada perangkat Android, McAfee juga menambahkan, dikuartal ketiga tahun 2011, malware Android naik 37%, Meskipun renda dari kuartal kedua yang mencapai kenaikan 76% namun angka ini menandakan malware pada perangkat Android yaitu ancaman yang nyata,pada simpulan tahun 2010 McAfee pernah memperkirakan bahwa
malware akan mencapai 70 juta sampel unik sampai simpulan 2011, namun ternyata,belum nyampai simpulan tahun,75 juta sampel malware sudah menyerang.Berdasarkan penelitian yang dilakukan McAfee, pembuat malware memanfaatkan popularitas perangkat Android sekaligus kelemahan keamanannya. Salah satu bentuk penipuan bervirus yang paling terkenal di kuartal ketiga yaitu pengirim SMS Trojan yang mengumpulkan warta langsung dan mencuri uang dari sana. Metode lain yaitu mencuri warta pengguna dari catatan percakapan telepon dan mengirimkannya secara otomatis kepada peretas.

Jenis lain dari serangan keamanan yaitu adanya antivirus palsu. Selain itu, munculnya autorun palsu dan pencurian password juga meningkat. Sementara, spam masih tetap pada tingkat terendah semenjak 2007. Untuk abses botnet, secara keseluruhan sedikit menurun di kuartal ketiga, namun mempunyai peningkatkan signifikan di Argentina, Indonesia, Rusia, dan Venezuela. Penelitian lain yang dilakukan Juniper Dan Hoffman, kepala analis dari forum analitis Jupiter menemukan pembuat virus merupakan komunitas peretas tradisional yang sangat seolah-olah dengan kelompok peretas untuk PC. "Termasuk diantaranya belum dewasa umur lima belas tahun yang sudah sanggup menyembunyikan konten berbahaya ke dalam aplikasi," terang Hoffman. Lebih lanjut Hoffman menyatakan, pertumbuhan eksponensial pada malware Android telah terjadi semenjak bulan Juli 2011. Peretas sering menciptakan aplikasi bajakan yang seolah-olah dengan aplikasi yang sah sehingga pengguna Andoroid mengunduh aplikasi yang bahwasanya yaitu virus buatan peretas. Hal ini terjadi disebabkan oleh lemahnya pengawasan Google pada aplikasi-aplikasi yang sanggup di-install di Android Market. Meski pada jadinya Google menemukan dan menghapus beberapa aplikasi yang terbukti palsu, tetapi Google tak sanggup mencegah pengguna Android yang telah terlanjur men-download virus dan terinfeksi. sumber: Kompas