✔ Dampaknya Jikalau Mesin Pompa Air Sering Start Stop
Mesin pompa air yakni salah satu peralatan listrik yang cukup vital di banyak perumahan. Kerusakan pada unit ini akan menimbulkan terganggunya pasokan air dari dalam tanah, dan tentu akan sangat mengganggu acara harian di rumah. Sehingga berangkat dari fakta inilah kita sebaiknya memperhatikan aspek pengoperasian dari mesin pompa air ini.
Tulisan ini tidak membahas mengenai detail pemasangan instalasi pompa air beserta cuilan pemipaannya. Tapi pembahasannya akan lebih menelaah pada aspek operasi dari mesin pompa air dilihat dari sudut kelistrikannya. Secara umum, diluar instalasi pipa, mesin pompa air terdiri dari 3 cuilan besar yaitu motor listrik (lazim kita sebut dengan dinamo), pompa air dan tabung akumulator. Sedangkan aksesoris yang biasanya terpasang yakni pressure switch (kita biasa menyebutnya “otomatis”) dan motor thermal protector (terpasang di dalam motor listriknya)
Motor listrik berfungsi sebagai penggagas pompa air, dimana motor listrik ini mengubah energi listrik menjadi energi gerak / putar. Antara motor listrik dan pompa air dihubungkan oleh satu shaft. Pompa air memiliki cuilan yang disebut impeller yang juga ikut berputar, sedemikian sehingga air terhisap dari sumbernya melalui pipa masuk (suction) dan kemudian didorong keluar dengan tekanan tertentu melalui pipa keluar (discharge). Sebelum air keluar di pipa discharge, maka air itu melewati dulu sebuah tabung yang berfungsi sebagai akumulator. Cara kerja akumulator ini yakni menyimpan air pada ketika tekanan pompa tinggi dan mengeluarkan air ketika tekanannya turun. Ada beberapa mesin pompa air yang tidak memakai tabung ini.
Sedangkan aksesoris menyerupai pressure switch (atau “otomatis”) berfungsi sebagai sensor tekanan air. Pressure switch ini memberi perintah kapan mesin pompa air harus stop dan kapan mesin harus start, tergantung dari tekanan air yang diterima sensornya. Dan thermal protector motor berfungsi sebagai system perlindungan motor listrik untuk menghindari kerusakan kawat lilitan motor listrik sebab panas yang berlebihan. Thermal protector ini biasanya memakai bimetal yang bekerja dengan menurut panas pada lilitan tersebut. Bila panas dirasakan berlebihan maka thermal protector akan bekerja memutuskan arus pada motor tersebut.
CARA KERJA POMPA AIR
Kita asumsikan suatu instalasi air memakai mesin pompa air dengan instalasi pipa yang pribadi menuju keran air. Saat keran dibuka, maka air keluar sebab masih ada tekanan sisa di dalam pipa dan juga dalam akumulator. Seiring kuantitas air yang keluar maka tekanan tersebut akan turun dan dirasakan oleh pressure switch. Pada alhasil kontak arus listrik dari pressure switch akan bekerja dan menciptakan motor start dan pompa air berputar sehingga air tanah dihisap dan dikeluarkan dengan tekanan tertentu. Saat keran ditutup, maka mesin pompa air tidak pribadi stop seketika sebab air tersebut terkumpul dalam pipa hingga akumulator, hingga mencapai tekanan tertentu yang menciptakan pressure switch bekerja memutus arus listrik ke motor listrik dan mesin pompa air alhasil stop.
Dengan cara kerja menyerupai ini, hal yang perlu dihindari yakni buka an keran yang kecil. Apalagi kalau system instalasi airnya tidak memakai penampung air (Toren). Keanpa.?
Karena berakibat mesin pompa air akan sering start dan stop dalam interval pendek. Siapapun tentu tahu, bahwa buka an keran yang kecil akan menciptakan pedoman air menjadi kecil. Tetapi mesin pompa air tetap mengeluarkan air dalam jumlah sama, sehingga tekanan dalam pipa dan tabung akumulator akan naik. Akhirnya pressure switch akan bekerja memutus arus listrik ke motor pompa sehingga stop. Karena pedoman air yang kecil pada keran tadi terus mengalir, maka dalam waktu singkat tekanan air dalam pipa dan akumulator kembali turun hingga pressure switch kembali menciptakan motor listrik start dan pompa berputar kembali. Begitu seterusnya berulang-ulang hingga keran air ditutup sepenuhnya atau dibuka sepenuhnya.Sistem pengoperasian menyerupai ini dapat boros listrik dan juga umur dari motor listrik akan lebih pendek.
KITA LIHAT CONTOH
Salah satu pola yakni kipas angin. dapat dilihat kan penampakannya. Motor induksi yakni suatu mesin listrik yang bekerja menurut aturan induksi. Secara singkat, ada dua cuilan besar dalam motor induksi, yaitu stator dan rotor. Dua-duanya berbentuk kumparan atau gulungan kawat listrik. Kumparan stator merupakan kumparan yang membisu (asal kata : statis) dan kumparan rotor merupakan kumparan yang berputar (asal kata : rotasi). Cobalah perhatikan kipas angin tadi, dimana kalo kita intip sedikit maka akan terlihat gulungan kawat listrik yang diam. Itulah kumparan stator. Sedangkan bila ingin melihat kumparan rotornya maka perlu kita bongkar dulu kipas angin itu.
KARAKTERISTIK STAR MOTOR INDUKSI
Motor induksi memiliki karakteristik dengan start awal yang memerlukan arus listrik yang cukup besar, lebih besar dari arus nominalnya. Besarannya antara 3 – 6 kali arus nominal, tergantung dari karakteristik motornya. Contohnya, mesin pompa air 250 Watt (biasanya jenis jet pump atau semi jet pump) akan memiliki arus nominal sebesar 250W / 220V = 1.14A (Agar memudahkan. unsur faktor daya tidak kita masukan). Maka ketika start, mesin pompa air akan memerlukan arus listrik antara 3.42A – 6.84A selama kurang lebih antara 0.2 – 0.4 detik. Cukup singkat memang,Tetapi coba perhatikan beberapa dampak yang dapat besar lengan berkuasa :
Bila daya listrik langganan PLN di rumah hanya sebesar 900VA atau 1300VA dan ketika itu sedang banyak pemakaian, maka potensi terjadinya MCB trip (atau sering disebut “listrik anjlok”) di MCB Box atau kWh meter sangat besar.
Bila frekuensi start-stop mesin air sangat sering dalam rentang yang pendek, misal 10 kali dalam 3 menit, maka total energi listrik yang diserap ketika start-stop mesin pompa air akan tidak mengecewakan besar. Apalagi kalau mesin pompa air-nya sudah berumur.
Arus start yang cukup besar dan berulang-ulang dalam waktu singkat tadi akan menimbulkan panas yang cukup tinggi pada gulungan kawat motor tadi. Hal ini tidak menjadi dilema kalau motor terus hidup / berputar sehingga ada cukup pendinginan yang didorong dari kipas motor. Tapi kalau start-stop dalam interval singkat tentu panas yang timbul sebab arus start tadi belum sempat turun dan kemudian motor stop, kemudian start lagi, sehingga panasnya akan terakumulasi. Jika panasnya berlebih maka thermal protector akan bekerja dan untuk beberapa waktu motor tidak dapat start. Memang bencana menyerupai ini tidak hingga merusak motor listrik, tapi dengan panas yang diatas rata-rata tentu akan mensugesti isolasi dari kawat gulungannya.
Motor-motor listrik yang dipakai dalam peralatan listrik rumah yakni motor listrik satu phase. Design motor listrik untuk peralatan-peralatan tersebut ketika ini sudah sedemikian rupa sehingga dapat mereduksi arus start motor supaya lebih rendah, tetapi tetap saja akan lebih besar dari arus nominalnya. Sekian Percayakan pada kami untuk mengatasinya Pompa air.
Belum ada Komentar untuk "✔ Dampaknya Jikalau Mesin Pompa Air Sering Start Stop"
Posting Komentar