✔ Tips Cara Mengatasi Air Kuning Bacin Besi

Tips Cara mengatasi air kuning wangi besi.  Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Oleh lantaran itu jikalau kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka sanggup memperlihatkan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan
maupun sosial. Pengadaan air higienis di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di tempat perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan sanggup dikatakan relatif kecil. Untuk tempat yang belum mendapat pelayanan air higienis dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya.

Air tanah alias air sumur merupakan sumber air higienis terbesar yang digunakan. Kendala yang paling sering ditemui dalam menggunakan air tanah yaitu duduk masalah kandungan Zat Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang terdapat dalam air baku. Air tanah sering mengandung zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) cukup besar. Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air mengakibatkan warna air tersebut menjelma kuning-coklat sesudah beberapa ketika kontak dengan udara.

Disamping sanggup mengganggu kesehatan juga menjadikan wangi yang kurang lezat serta mengakibatkan warna kuning pada diding kolam serta bercak-bercak kuning pada pakaian. Oleh lantaran itu menurut Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990, kadar (Fe) dalam air minum maksimum yang dibolehkan yaitu 0,3 mg/lt, dan kadar Mangan (Mn) dalam air minum yang dibolehkan yaitu 0,1 mg/lt.Untuk menanggulangi duduk masalah tersebut, perlu dilakukan upaya penyediaan sistem alat pengolah air skala rumah tangga yang sanggup menghilangkan atau mengurangi kandungan besi dan mangan yang terdapat dalam air air sumur atau tanah.

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas air tanah yakni dengan menggunakan filter air dengan media PROFEX.Baik besi maupun mangan, dalam air biasanya terlarut dalam bentuk senyawa atau garam bikarbonat, garam sulfat, hidroksida dan juga dalam bentuk kolloid atau dalam keadaan bergabung dengan senyawa organik.

Oleh lantaran itu cara pengolahannya pun harus diubahsuaikan dengan bentuk senyawa besi dan mangan dalam air yang akan diolah. Ada beberapa cara untuk menghilangkan zat besi dan mangan dalam air salah satu diantarannya yakni dengan cara oksidasi, dengan cara koagulasi, cara elektrolitik, cara pertukaran ion, cara filtrasi kontak, proses soda lime, pengolahan dengan basil besi dan cara lainnya.Proses penghilangan besi dan mangan dengan cara oksidasi sanggup dilakukan dengan tiga macam cara yakni oksidasi dengan udara atau aerasi, oksidasi dengan khlorine (khlorinasi) dan oksidasi dengan kalium permanganat.

Selain dengan cara oksidasi, penghilangan senyawa besi dan mangan dalam air yang umum dipakai khususnya untuk skala rumah tangga yakni dengan mengalirkan ke suatu filter dengan media PROFEX.Proses penghilangan besi dan mangan dengan cara oksidasi sanggup dilakukan dengan tiga macam cara yaitu : 

1. Oksidasi dengan Udara (Aerasi)Dari hasil pengamatan, untuk mengoksidasi setiap 1 mg/l zat besi dibutuhkan sekitar 0,14 mg/l oksigen dan setiap 1 mg/l mangan dibutuhkan sekitar 0,29 mg/l. Pada pH rendah, kecepatan reaksi oksidasi besi dengan oksigen (udara) relatif lambat, sehingga pada prakteknya untuk mempercepat reaksi dilakukan dengan cara menaikkan pH air yang akan diolah.

Tingkat pH air sangat besar lengan berkuasa dalam proses oksidasi besi dengan udara, tetapi proses tersebut hanya efektif untuk dijalankan pada 15 menit pertama proses oksidasi. Walaupun proses dijalankan hingga 60 menit, tetapi penurunan konsentrasi zat besi tidak sedrastis 15 menit pertama.

2. Oksidasi dengan Khlorine (Khlorinasi)Khlorine, Cl2 dan ion hipokhlorit, (OCl)- yaitu merupakan materi oksidator yang kuat sehingga meskipun pada kondisi pH rendah dan oksigen terlarut sedikit, sanggup mengoksidasi dengan cepat. Berdasarkan hasil perhitungan, maka untuk mengoksidasi setiap 1 mg/l zat besi dibutuhkan 0,64 mg/l khlorine dan setiap 1 mg/l mangan dibutuhkan 1,29 mg/l khlorine. Tetapi pada prakteknya, pemakaian khlorine ini lebih besar dari kebutuhan teoritis lantaran adanya reaksi-reaksi samping yang mengikutinya.

Disamping itu apabila kandungan besi dalam air baku jumlahnya besar, maka jumlah khlorine yang dibutuhkan dan endapan yang terjadi juga besar sehingga beban flokulator, kolam pengendap dan filter menjadi besar pula.Berdasarkan sifatnya, pada tekanan atmosfir khlorine yaitu berupa gas. Oleh lantaran itu, untuk mengefisienkannya, khlorine disimpan dalam bentuk cair dalam suatu tabung silinder bertekanan 5 hingga 10 atmosfir. Untuk melaksanakan khlorinasi, khlorine dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan ke dalam air yang jumlahnya diatur melalui orifice flowmeter atau dosimeter yang disebut khlorinator. Pemakaian kaporit atau kalsium hipokhlorit untuk mengoksidasi atau menghilangkan besi dan mangan relatif sangat gampang lantaran kaporit berupa serbuk atau tablet yang gampang larut dalam air. 

3. Oksidasi dengan kalium permangganatUntuk menghilangkan besi dan mangan dalam air, sanggup pula dilakukan dengan mengoksidasinya dengan menggunakan oksidator kalium permanganat. Secara perhitungan, untuk mengoksidasi 1 mg/l besi dibutuhkan 0,94 mg/l kalium permanganat dan untuk 1 mg/l mangan dibutuhkan 1,92 mg/l kalium permanganat. Dalam prakteknya, kebutuhan kalium permanganat ternyata lebih sedikit dari kebutuhan yang dihitung menurut stokhiometri. Hal ini disebabkan lantaran terbentuknya mangan dioksida yang berlebihan yang sanggup berfungsi sebagai oksidator.

Silahkan konsultasikan bila air tanah anda berbau zat besi atau kuning kepada multiteknik66.net niscaya ada solusinya. Terimakasih supaya Artikel ini Bermanfaat

Belum ada Komentar untuk "✔ Tips Cara Mengatasi Air Kuning Bacin Besi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel