✔ Teori Sensor Dan Transduser Elektronika

Teori Sensor Dan Transduser Elektronika Beberapa proses di industeri membutuhkan system instrumentasi elektronis sebagai masukan ke dalam sebuah proses pengendalian. Besaran masukan pada system instrumentasi bukan besaran listrik. Besaran masukan itu dapat

besaran mekanik, kima, dan proses fisis. Untuk memakai masukan itu maka diharapkan metoda untuk mengubah besaran tersebut menjadi besaran listrik. Untuk mengubah besaran tersebut diharapkan sebuah converter yaitu berupa transduser dan sensor. Pengertian Sensor Dan Transduser Tranduser dan sensor akan mengkonversi dari suatu kode input berupa kode fisis dan kode kimia yang akan diubah ke suatu kode ouput berupa tegangan, arus, dan hambatan.  Tranduser ialah suatu peralatan/ alat yang sanggup mengubah suatu besaran ke besaran lain. Sebagai contoh, definisi transduser yang luas ini mencangkup alat-alat yang mengubah gaya atau perpindahan mekanis menjadi sinyal listrik. Tranduser sanggup dikelompokkan menurut pemakaiannya, metode pengubahan energy, sifat dasar dari sinyal keluaran dan lain-lain. Klasifikasi Sensor Dan Transduser

Tranduser dan sensor dibedakan sesuai dengan aktifitas yang didasarkan atas konversi sinyal dari besaran sinyal bukan listrik (non electric signal value) ke besaran sinyal listrik (electric signal value) yaitu : sensor aktif (active sensor) dan sensor pasif (passive sensor). 

Sensor dan tranduser pasif merupakan suatu sensor dan tranduser yang sanggup mengubah pribadi dari energi dari energy bukan listrik (seperti : energi mekanis, energi thermis, energi cahaya atau energi kimia) menjadi energi listrik. Sensor dan tranduser ini biasanya dikemas dalam satu kemasan yang terdiri dari elemen sebagai detektor, dan piranti pengubah dari energi dengan besaran bukan listrik menjadi energi besaran listrik. 

Sensor dan tranduser aktif merupakan suatu sensor dan tranduser yang sanggup mengubah pribadi dari energi dari energy bukan listrik (seperti : energi mekanis, energi thermis, energi cahaya atau energi kimia) menjadi energi listrik bekerja atas asas pengendalian tenaga. Sensor dan tranduser aktif memerlukan pertolongan tenaga dari luar. 

Prinsip Kerja Sensor Dan Transduser Prinsip kerja suatu sensor ditentukan oelh materi sensor utama yang digunakan yang berkaitan dekat dengan macam besaran yang diindera. Prinsip kerja sensor:

Prinsip Fotovoltaik besaran yang diindera ialah cahaya. Cahaya yang diubah menjadi tegangan antara dua materi berbeda susunannya. 

Prinsip Piezoelektris besaran yang diindera menjadikan perubahan tegangan V dan muatan Q yang ditimbulkan oleh sejenis kristal.

Prinsip Elektromagnetik besaran yang diindera mengubah fluks magnetis yang kemudian mengibas suatu tegangan. 

Prinsip Kapasitif perubahan besaran yang diindera menjadikan perubahan kapasitas. 

Prinsip Induktif perubahan besaran yang diindera menjadikan perubahan induktif. 

Prinsip Fotokonduktif besaran yang diindera mengubah hantaran (conductive) atau rambatan (resistace) materi semi penghantar melalui perubahan cahaya yang mengenai materi tersebut. 

Prinsip Reluktif besaran yang diindera diubah menjadi perubahan tegangan ac sebagi akhir perubahan lintasan reluxtan diantara dua atau lebih komponen dikala rangsangan ac diterapkan pada sistem kumparan tersebut. 

Prinsip Potensiometer besaran yang diindera diubah menjadi perubahan menjadi perubahan kedudukan kontak geser pada suatu elemen hambatan. 

Prinsip Resistif perubahan besaran yang diindera diubah menjadai perubahan kendala suatu elemen. Prinsip Ukur Regangan besaran yang diindera diubah menjdai perubahan kendala sebagai akhir adanya regangan, biasanya pada dua atau empat cabang suatu jembatan wheatstone. 

Prinsip Termoelektris besaran yang diindera ialah suhu dan tranduser bekerja atas dasar pengaruh Seeback, pengaruh Thomson atau pengaruh Peltier.Cukup sekian biar bermanfaat.

Bagikan Artikel ini